Journey, beberapa hari yang lalu aku mencoba mengamati sebuah grup yang katanya berisi orang-orang introvert. Awal mula aku hanya penasaran dan ingin melihat seperti apasi jika orang-orang introvert berada didalam satu grup. Well, aku pun mencoba untuk bergabung. Saat aku sudah didalam grup tidak ada yang ku lakukan. Mengirim pesan dan membalas pesan juga tidak. Hanya saja aku mengamati memang ketika sesorang menemukan orang-orang yang se-frekuensi mereka akan lebih cendrung berisik. Haha buktinya baru beberapa menit saja ruang chat dibuka sudah ribuan pesan masuk yang mengantri untuk dibaca.
Singkat cerita, aku sengaja membiarkan chat menumpuk tidak membukanya waktu itu juga. Dan ketika malam aku lihat antrian pesan sudah mencapai 5000 lebih. Astagaaaa apa yang mereka bicarakan?. Ketika waktu senggang sambil tiduran aku mulai mencoba membuka dan mengamati pola pesan mereka. Yaaahh aku si tidak yakin semua orang yang ada disitu 100% dengan keintrovertannya. Ada beberapa yang mungkin, hmmm mencoba mencari jodoh, iseng, gabut, dan mungkin 30% nya adalah orang introvert. Sisi positif yang aku lihat dari grup ini, ada beberapa orang yang sharing mengenai masalah keintrovertannya. Susahnya berdaptasi, menemukan teman, berbicara dan terbuka pada orang banyak itu memang problem seorang introvert sekali. Ada beberapa pula yang ku amati ketika mereka sharing mereka kelihatanya lebih nyaman dan nyambung tentunya. Sebab sama-sama merasakan bagaimana rasanya jadi orang introvert.
Begitulah. Dan sebenarnya hal itu juga aku rasakan. Menjadi orang introvert susah sekali membuka hubungan sosial di luar. Hahah aku mempunyai problem sulit sekali membuka pembicaran ketika sudah bertemu orang. Apalagi jika orang itu baru aku temui atau baru kenal. Seketika otak tiba-tiba ngelag dengan sendirinya. Jadi lola, jadi keliatan bego dan kadang malah gak nyambung hahaha. Pernah gak si liat orang yang kadang keliatanya kalo di sosial media rame banget eh pas udah ketemu orangnya dingin, kaku, malah kadang juga sok asik. Dan kadang mereka hemat banget kalo biacara. Bukan sombong tapi emang ga tau mau mesti ngomong apa. Karena gasuka dan gapinter basa-basi. Pernah? Itu aku juga si sebenernya. Hahaa.
Ada macam-macam introvert sebenarnya. Tapi gaperlu dijelasin deh karna aku juga bukan pakar sikolog takutnya malah jatunya aku sok tau. Dan inget ya introvert itu bukan anti sosial, malah kadang mereka pengen banget punya temen. Dan sekalinya mereka punya temen biasanya mereka bakal setia banget dan tulus banget di dalam hubungan pertemannya. (hmmm bayangin deh temenan aja setia apalagi sama pasangan haha canda). Oiya, Tapi kalo aku menilai diriku sendiri, aku termasuk introvert jenis yang suka banget ngoceh. Tapiiiii ngoceh nya lewat tulisan. Hahah, enggak-enggak. Aku juga cerewet tapi kalo udah ketemu orang yang aku rasa nyaman untuk aku ceritain banyak hal. Jadi maklum aja kalo aku cerita lewat blog seperti ini.
Buat kalian para introvert lovers. Aku cuman pengen pesan. Mau gimana pun kalian dan gimana pun orang menilai kalian yauda jadi diri sendiri aja. Dan ketika kalian sulit sekali beradaptasi dengan lingkungan, terlebih dalam hubungan sosial yauda tetep jadi diri sendiri aja. Sebab, yang bisa nerima kamu apa adanya adalah orang yang benar-benar mau dan bisa mengenalimu apa adanya dirimu. Hidihh sok bijak banget ya. Haha ya begitulah si introvert yang satu ini kalo udah ngomong ditulisan hahah. Btw, kalian pada tau gak si kalo tanggal 2 januari ini adalah hari introvert sedunia? aku gatau si asal mulanya penyematan tanggal 2 januari sebagai hari introvert sedunia kenapa. Yauda aku cuman mau ngucapin selamat para introvert udah punya hari dan tanggal istimewa. hihii. Oke itu aja yaa. see u next timee. Semangat jalani hari :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar