Rabu, 08 Desember 2021

The Power Of "Kata-kata"

 
www.mditack.co.id

Manusia adalah makhluk hidup yang diberi banyak kelebihan daripada makhluk hidup lainnya. Salah satu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia adalah pikiran dan kata-kata. Dengan diberikannya kelebihan dalam bertutur kata manusia bisa merasakan perasaan bahagia, tertawa, menangis, maupun perasaan lainnya yang ada di dalam diri kita. Kata adalah ekspresi dari perilaku suatu kebudayaan. Jika ada karakter atau perilaku tertentu pasti ada kata yang mewakili karakter itu, seperti kata "semangat" untuk mewakili sebuah kodisi saat seseorang berada dalam kondisi yang sangat positif untuk mengerjakan suatu hal. Begitu pula kata "bodoh" untuk mewakili sebuah kondisi serba tidak tahu akan suatu hal dalam kehidupan ketidakmampuan seseorang menelaah sebuah pengetahuan atau ketidakmampuan seseorang dalam mengingat atau apa pun.

    Dengan kata-kata diri kita dapat menyampaikan dan menerima informasi. Secara terus-menerus, selama bertahun-tahun kepada setiap generasi. Kata-kata yang sering kita sampaikan dapat berubah menjadi sebuah perilaku positif yang mengantarkan orang di sekitar anda kepada kesuksesan dalam kehidupan mereka atau malah sebaliknya jika kata-kata negatif yang sering kita samaikan bukan tidak mungkin akan terbentuk kebiasaan yang buruk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Norman Cousins seorang dokter asal Amerika, ia mendapati bahwa ternyata label-label yang diberikan seorang dokter sangat berpengaruh terhadap kesehatan pasien. Norman Cousins berpendapat bahwa labelisasi kepada seseorang akan menciptakan emosi yang relevan, dan ini sudah terbukti di dalam dunia medis. Dia juga  mengatakan bahwa segala yang pernah dia pelajari dalam bidang psikoneuroimunologi, menguatkan bahwa kata-kata yang digunakan menghasilkan efek-efek biokimiawi yang ampuh. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa jika seorang dokter menyampaikan sebuah diagnose kepada seorang pasien, justru penyakitnya semakin parah. Label seperti "kanker", " multiple sclerosis" atau kelumpuhan dan "penyakit jantung"cendrung menghasilkan kepanikan pada pasien, membuat mereka tidak berdaya hingga depresi dan akhirnya justru kefektifan system kekebalan tubuh mereka sendiri.

            Sebaliknya studi-studi yang telah dilakukan, membuktikan bahwa seandainya para pasien bisa dibebaskan dari depresi akibat label tertentu, maka secara otomatis system kekebalan tubuh akan meningkat keefektifannya. Kesimpulannya kata-kata bisa menimbulkan penyakit, kata-kata juga bisa menyembuhkan, kata-kata juga bisa dapat membuat hidup, dan kata-kata juga bisa mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar